Cardiac Imaging: Bisa Deteksi Potensi Serangan Jantung Sejak Dini
Penyakit jantung merupakan salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia, dan semakin banyak orang yang mengalaminya, baik pria maupun wanita dari segala usia. Serangan jantung juga dikenal sebagai sebutan pembunuh secara diam-diam. Dilansir dari Kemenkes RI, penyakit jantung merupakan penyebab kematian terbanyak kedua di Indonesia setelah penyakit stroke.
Kesehatan jantung punya peran yang penting dalam kesehatan manusia, karena peran jantung yaitu memompa darah ke seluruh tubuh kita. Maka dari itu, penting untuk kita mengambil tindakan yang namanya cardiac imaging sebelum ‘pembunuh diam-diam’ (serangan jantung) itu bisa terjadi di kita. Sebelum itu, yuk kita cari tahu apa saja faktor-faktor yang menyebabkan penyakit jantung?
Pemicu Serangan Jantung
Berikut beberapa pemicu serangan jantung yang wajib kita ketahui, agar meningkatkan kesadaran pada penyebab penyakit jantung, diantaranya adalah:
Usia
Bertambahnya usia seseorang, maka semakin bertambah juga risiko penyakit jantung
Genetik
Jika salah satu anggota keluarga dekat kita memiliki riwayat penyakit jantung, maka potensi penyakit jantung juga besar terhadap kita.
Obesitas
Berbagai jenis penyakit bisa timbul akibat obesitas. Salah satu pemicu seseorang terkena penyakit jantung juga disebabkan oleh obesitas.
Gaya Hidup
Kebiasaan merokok, tidak berolahraga, dan bermacam-macam aktivitas yang tidak baik bagi kesehatan, dapat menyebabkan seseorang terkena penyakit jantung.
Stres
Hormon kortisol dikeluarkan oleh tubuh ketika seseorang mengalami stres, berakibat pada kakunya pembuluh darah seseorang.
Cardiac Imaging untuk Kesehatan Jantung
Salah satu cara untuk mencegah penyakit jantung adalah dengan memeriksa kondisi jantung secara teratur. Hal ini dapat dilakukan melalui pencitraan kardiovaskular atau cardiac imaging.
Di era modern seperti sekarang, memungkinkan tak hanya sekadar mendeteksi, tapi juga mencegah dan menangani berbagai penyakit kardiovaskular sebelum parah. Ada beberapa macam pencitraan kardiovaskular atau cardiac imaging. Bisa dilakukan secara non-invasif maupun invasif, berikut cardiac imaging non-invasif, seperti:
Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Teknologi magnetik dan gelombang radio untuk memetakan struktur jantung. MRI mencegah kematian mendadak pada pasien dengan gagal jantung, dan pertimbangan untuk pemasangan Implantable Cardioverter Defibrillator (ICD)
Computerized Tomography (CT)
Pemeriksaan sinar-X yang diproses oleh komputer untuk memvisualisasikan jantung dan pembuluh darah. Deteksi penyumbatan pada pembuluh darah mencapai akurasi 99%
Echocardiography
Menggunakan gelombang suara ultrasonik, teknik ini digunakan untuk mengevaluasi struktur dan fungsi jantung sebagai pemeriksaan penunjang.
Selain pendekatan non-invasif, ada juga pendekatan invasif, dengan Tomografi Emisi Positron (PET). Dengan menyuntikkan pelacak radioaktif mini ke dalam pembuluh darah. Pelacak ini berguna untuk menghasilkan gambar jantung di layar komputer. Hal ini bisa terwujud melalui deteksi radiasi yang dipancarkan oleh pelacak radioaktif tersebut.
Itulah beberapa metode cardiac imaging yang bisa membantu mendeteksi kondisi jantung secara akurat. Sudah saatnya kita lebih proaktif dalam menjaga kesehatan jantung, salah satunya dengan melakukan pemeriksaan cardiac imaging. Jangan tunggu muncul gejala serius, lakukan pemeriksaan sejak dini agar potensi gangguan bisa segera ditemukan dan teratasi dengan tepat.
Sumber:
Cleveland Clinic. 2022. Cardiac Imaging - Link
Kemenkes. 2019. Penyakit Jantung Penyebab Kematian Terbanyak ke-2 di Indonesia - Link
Kemenkes. 2022. 5 Faktor Pemicu Gejala Serangan Jantung - LInk
Eka Hospital. 2025. Pentingnya Cardiac Imaging Untuk Menjaga Kesehatan Jantung - Link


