Pemeriksaan infertilitas adalah salah satu bentuk pemeriksaan yang perlu dilakukan oleh pasutri yang mendambakan kehamilan. Persiapan ini wajib melibatkan tidak hanya calon ibu, tetapi juga si calon ayah. Hal ini agar diketahui apa penyebab pasangan belum diberi momongan. Setelah diketahui barulah bisa ditentukan solusi yang tepat untuk keberhasilan program hamil.
Kapan sebaiknya dilaksanakan? Jika sudah lebih dari setahun menikah dan melakukan senggama terjadwal secara rutin tanpa alat kontrasepsi tetapi belum juga dikaruniai momongan. Baca artikel tentang kapan pemeriksaan infertilitas dilakukan.
Pemeriksaan Infertilitas Untuk Wanita
Karena wanita akan menurun kesuburannya mengingat usia, pemeriksaan fertilitasnya harus dilakukan. Meskipun demikian, suami juga perlu menjalankan tes ini. Terdapat beberapa pemeriksaan infertilitas, yakni:
Tes Hormon
Beberapa tes hormon khusus untuk calon ibu, seperti: Tes Follicle-Stimulating Hormone, tes yang mengukur jumlah hormon FSH. Hormon ini bertanggungjawab atas siklus menstruasi dan produksi sel telur.
Selanjutnya ada Tes Luteinizing Hormone, sebuah tes apakah Anda masih berovulasi atau sebaliknya, dalam masa menopause.
Ada lagi tes estradiol, untuk mengecek kinerja ovarium, plasenta, dan kelenjar adrenal. Ini dilakukan agar diketahui keberadaan tumor ovarium, kelainan organ reproduksi, dan bisa juga untuk bahan evaluasi keberhasilan terapi hormon.
Terakhir, Tes Anti-Müllerian Hormone, sebuah tes yang mengecek adanya kelainan pada ovarium, serta hendak mengetahui berapakah jumlah sel telur yang dimiliki.
Tes Kesehatan Umum
Seperti namanya, tes ini untuk mengetahui kondisi kesehatan calon bunda yang sangat mungkin menghambat keberhasilan kehamilan.
Yang termasuk ke dalam Tes Kesehatan Umum adalah Tes Thyroid-Stimulating Hormone (mengukur jumlah hormon dalam darah), Tes HbA1c (untuk mengetahui rata-rata tingkat gula darah selama 3 bulan terakhir), Tes vitamin D, Tes genetik (apakah ada kelainan pada sel yang mempengaruhi potensi keguguran),
Tes Penyakit Menular
Perlu juga diperiksakan masalah penyakit menular, mengapa ? Karene sebagian penyakit menular ternyata mempengaruhi kesuburan wanita. Yang termasuk dalam tes ini adalah hepatitis B & C, HIV/AIDS, dan sifilis.
Tes Golongan Darah
Sama pentingnya, mengingat kesulitan kehamilan salah satunya disebabkan oleh perbedaan Rhesus (Rh) darah antara ibu dan janin. Jika ternyata ada, secara teoritis dapat menyebabkan terjadinya keguguran, kehamilan ektopik, anemia hemolitik, hingga janin meninggal dalam kandungan.
Pemeriksaan Infertilitas Untuk Pria
Beberapa tes yang dijalankan calon Bunda juga diterapkan pada calon ayah, utamanya seperti Tes Penyakit Menular: hepatitis B antigen, hepatitis b antibody, hepatitis C, HIV 1&2, dan VDRL.
Sumber Lain yang Penting Untuk Dibaca
Solusi Permasalahan Infertilitas Pada Pria dan Wanita
Infertilitas
Manfaat Buah Delima: 25 Khasiatnya untuk Kesehatan dan Kecantikan
0 Comments