Pernah mengalami keseleo, kulit terbakar, atau kaki tertusuk beling ? Nah itulah salah satu contoh peradangan. Lalu apa arti peradangan ? Peradangan atau inflamasi merupakan respons alami dari sistem kekebalan tubuh kita terhadap suatu cedera atau penyakit yang disebabkan virus, bakteri, atau racun tertentu. Artikel ini akan membahas tentang masalah peradangan kronis, gejala dan beberapa penyakitnya.
Lanjut ke mekanisme peradangan. Sistem imun tubuh akan mengirimkan sel radang dan zat sitokin pada area tubuh yang terdampak. Lalu sel-sel tadi menjebak penyebab penyakit, untuk kemudian dimulailah proses penyembuhan.
Keseleo, kulit terbakar, atau tertusuk beling termasuk dalam peradangan akut, dimana prosesnya terjadi dengan cepat. Perasaan nyeri, bengkak dan kulit tergores adalah bagian dari sistem imun tubuh untuk menyembuhkan diri.
Jika peradangan akut merupakan sistem imun untuk melakukan penyembuhan, lalu Apa Itu Peradangan Kronis? Peradangan kronis adalah jenis peradangan yang berlangsung bertahun-tahun, bahkan bisa diderita seumur hidup. Ini yang kita khawatirkan. Karena menahun, seiring waktu peradangan ini nantinya berdampak negatif, yakni menyebabkan perubahan besar pada jaringan, organ, dan sel-sel tubuh kita.
Mekanisme peradangan idealnya sangat bermanfaat buat tubuh kita, namun peradangan yang berlebihan akan menyebabkan macam-macam penyakit kronis. Contoh, penyakit yang familiar di telinga kita seperti, penyakit jantung, obesitas, radang sendi, psoriasis dan penyakit-penyakit yang masih asing terdengar. Mari kita bahas terlebih dahulu apa gejala-gejala tubuh sedang mengalami peradangan ini.
Baca lebih lengkap bagaimana ajaibnya manfaat buah delima yang bersifat anti radang dalam artikel Manfaat Buah Delima: 25 Khasiatnya untuk Kesehatan dan Kecantikan.
Gejala Peradangan Kronis
Bagaimana kita tahu bahwa tubuh kita mengalami peradangan kronis ? Di bawah ini adalah beberapa gejalanya seperti dilansir verywellhealth.com. Jika merasa mengalami salah satu saja gejala di bawah ini, Anda kami sarankan untuk segera berkonsultasi ke dokter.
Nyeri Punggung
Jika Anda sering merasakan nyeri dan kaku di bagian punggung bawah, rasa sakit di pinggul dan leher maka perlu dicurigai bahwa tubuh Anda sedang mengalami peradangan kronis. Biasanya terjadi pada pagi hari.
Ketika sistem imun tubuh meningkat (sitokin), mereka memicu nyeri otot dan pembengkakan, yang karena berlangsung sering akan mengakibatkan rusaknya serat otot sehingga mempengaruhi arteri yang melewati otot.
Ruam pada Kulit
Tanda berikutnya adalah munculnya ruam di kulit seperti kemerahan, lepuh, kulit kering, bentol yang gatal. Ruam itu sendiri adalah bentuk respons dari sistem imunitas tubuh yang sedang bekerja menangkis benda-benda asing dari luar, alergi, serta penyakit dalam.
Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
Pembengkakan kelenjar getah bening atau limfadenitis biasanya terjadi di leher, bawah ketiak, dan di selangkangan. Hal ini merupakan tanda telah terjadi sesuatu dengan sistem imunitas tubuh Anda.
Kelebihan Produksi Lendir
Tanda tubuh mengalami peradangan ini adalah kelebihan produksi lendir. Saat terjadi radang kronis, selaput lendir akan menghasilkan dahak kental. Ini adalah reaksi tubuh melindungi sel epitel di lapisan sistem pernapasan. Reaksi ini dapat menimbulkan pilek, hidung tersumbat batuk berdahak, bersin-bersin. Anda juga selalu ingin membersihkan tenggorokan atau meniup hidung.
Merasa Lelah Terus-Menerus
Badan Anda sudah mendapatkan cukup istirahat, namun tetap saja Anda terus-menerus merasa lelah. Hati-hati, jangan-jangan kondisi ini pertanda sedang melawan peradangan.
Ketika tubuh mengalami peradangan kronis, itu artinya sistem kekebalan tubuh Anda bekerja terus-menerus. Hal ini tentu saja memerlukan energi dan menguras bahan bakar. Inilah yang mengakibatkan Anda merasa terus lelah meski sudah mendapatkan istirahat yang cukup.
Pencernaan yang Buruk
Ciri-ciri peradangan dalam hal pencernaan yang buruk adalah perut kembung, gas berlebih, sakit perut, sembelit, dan diare. Agar peradangan ini pada pencernaan berkurang kurangi stres, dapatkan tidur berkualitas yang cukup, rutin mengkonsumsi buah dan sayuran yang kaya akan antioksidan.
Keseimbangan Tubuh
Ingat prinsip peradangan kronis adalah sistem kekebalan tubuh merespons berlebihan dan justru menyerang sel-sel saraf. Ini mengakibatkan signal saraf mengalami gangguan sehingga mengakibatkan Anda merasakan pusing atau kehilangan keseimbangan.
Resistensi insulin
Resistensi insulin merupakan kondisi sel tubuh menolak sinyal dari hormon insulin yang berakibat pada kegagalan tubuh merespons hormon tersebut. Padahal salah satu fungsi utama insulin adalah membantu menurunkan kadar gula darah dalam tubuh. Resistensi terhadap insulin inilah yang terjadi pada penderita diabetes, dimana kadar gula darahnya tinggi terus-menerus, sehingga menyebabkan rusaknya saraf dan sel darah.
Tanda-tanda inflamasi kronis dalam hal ini adalah sering merasa haus, sakit kepala, sulit konsentrasi, penglihatan jadi kabur, sering kencing, gampang lelah, dan berat badan turun drastis.
Hiperkoagulasi Peradangan Kronis
Hiperkoagulasi adalah pengentalan darah atau kondisi ketika darah mudah menggumpal. Gumpalan tersebut menyebabkan sumbatan aliran darah sehingga menyebabkan kerusakan pada organ tubuh terdampak. Hiperkoagulasi dapat menyebabkan stroke, serangan jantung, atau emboli paru.
Gejalanya tergantung dimana letak pembekuan darahnya. Pada jantung atau paru-paru menyebabkan nyeri dada, atau sesak napas. Pada otak ditandai dengan sakit kepala, masalah memahami pembicaraan, kesulitan berbicara, dan ketidakmampuan untuk bergerak. Sedangkan pada vena ditandai dengan rasa sakit, kemerahan, kehangatan, dan pembengkakan pada salah satu atau kedua kaki bagian bawah.
Penyakit Terkait Peradangan Kronis
Ketika peradangan akut tidak sembuh, peradangan kronis lalu mengambil alih. Berikut beberapa contoh peradangan kronis beserta nama penyakitnya.
Radang Lambung Kronis
Gastritis Atrofik. Merupakan peradangan dan penipisan lapisan pada permukaan lambung yang berlangsung lama atau kronis, yang berakibat pada kerusakan sel-sel di lambung.
Peritonitis. Infeksi pada rongga perut akibat peradangan kronis yang membuat dinding lambung melemah dan menipis. Peritonitis terjadi karena pembiaran atas penipisan dan lemahnya dinding lambung sampai kemudian lambung menjadi berlubang. Karena berlubang isi lambung bocor ke dalam rongga perut dan menimbulkan infeksi.
Anemia. Pengikisan lapisan dalam lambung lama-kelamaan dapat menyebabkan perdarahan dalam jumlah banyak. Inilah yang menyebabkan anemia (kurang darah) itu.
Peradangan Kronis Pada Usus
Crohn. Peradangan kronis pada seluruh sistem pencernaan.
Kolitis Ulseratif. Peradangan kronis hanya pada usus besar.
Keduanya memiliki gejala yang sama, yakni diare, BAB berdarah, dan berat badan menurun. Resiko keduanya jika ditangani dengan tepat bisa berujung pada kematian. Sayang sekali, penderita kedua penyakit ini tidak dapat sembuh total. Namun penderita bisa mengurangi risikonya dengan menghindari faktor-faktor yang berkaitan dengan peradangan.
Penyakit Peradangan Kulit Kronis
Biasanya berupa ruam kemerahan, benjolan yang terasa gatal, melepuh, dan menimbulkan lecet. Umumnya terjadi di lutut, pantat, siku, hingga kulit kepala. Baca lebih mendetail tentang penyakit Dermatitis Herpetiformis (Duhring).
Peradangan Amandel Kronis
Radang amandel atau Tonsillitis merupakan peradangan disertai pembengkakan amandel yang menimbulkan rasa nyeri saat menelan. Peradangan ini disebabkan oleh virus atau bakteri. Sebagian besar pengidap radang ini akan pulih dalam waktu singkat. Dikatakan kronis jika tak kunjung membaik lebih dari 10 hari.
Radang Paru Kronis
Peradangan bronkitis kronis adalah bentuk peradangan yang terjadi di saluran bronkus. Bronkus sendiri adalah salah satu organ dalam sistem pernapasan yang menjadi penghubung batang tenggorokan dengan paru-paru. Fungsi utamanya adalah memastikan keluar-masuknya aliran udara dari dan ke paru-paru.
Dimasukkan sebagai peradangan kronis jika berlangsung selama 3 bulan atau muncul beberapa kali selama rentang waktu 2 tahun.
Peradangan Kronik Saluran Napas: Asma
Merupakan peradangan kronik yang terjadi pada saluran pernafasan. Saluran pernafasan menyempit sehingga menyebabkan gejala episodik yang berulang berupa: sesak nafas, mengi, dada terasa berat, serta batuk (terutama malam atau dini hari).
Faktor pencetus asma berbeda-beda pada tiap penderita. Biasanya adalah asap rokok, bulu binatang, perubahan cuaca, keletihan, stress, flu, debu dan masih banyak lagi.
0 Comments