Satu Mutasi Kecil Lagi, HKU5-CoV-2 akan Menjadi Pandemi Baru?

https://nutrimax.co.id/storage/img/article/satu-mutasi-kecil-lagi-hku5-cov-2-akan-menjadi-pandemi-baru.jpeg

Dalam bayang-bayang pandemi COVID-19 yang masih menyisakan trauma global, komunitas ilmiah kini mengarahkan perhatian serius pada salah satu virus corona yang belum terlalu dikenal oleh publik: HKU5-CoV-2. Meskipun belum menular antar manusia secara efisien, para ahli memperingatkan bahwa hanya dibutuhkan satu mutasi kecil untuk mengubah virus ini menjadi ancaman global berikutnya.

Apa itu HKU5-CoV-2?

HKU5-CoV-2 adalah salah satu dari sekian banyak virus corona yang ditemukan pada kelelawar, khususnya dari genus Pipistrellus. Virus ini pertama kali diidentifikasi oleh para peneliti di Hong Kong dan termasuk dalam subkelompok Betacoronavirus, kelompok yang sama dengan SARS-CoV, MERS-CoV, dan SARS-CoV-2 (COVID-19).

Virus ini belum menyebabkan wabah pada manusia, namun penelitian terbaru menunjukkan bahwa HKU5-CoV-2 memiliki kemampuan untuk menginfeksi sel manusia di bawah kondisi laboratorium, terutama setelah rekombinasi atau mutasi kecil terjadi pada protein spike-nya.

Mutasi Kecil yang Bisa Mengubah Segalanya

Protein spike adalah kunci bagi virus untuk menempel dan masuk ke dalam sel inang. Dalam kasus HKU5-CoV-2, struktur spike-nya masih belum optimal untuk berikatan dengan reseptor ACE2 manusia, reseptor yang juga digunakan oleh SARS-CoV-2. 

Namun, studi terbaru dari tim virologi internasional menyatakan bahwa satu mutasi pada bagian RBD (receptor-binding domain) dapat secara signifikan meningkatkan ikatan terhadap reseptor manusia. Mutasi semacam ini bisa terjadi secara acak di alam, terutama pada spesies kelelawar yang sering terinfeksi beberapa jenis virus corona sekaligus, membuka jalan bagi rekombinasi genetik.

Ancaman Nyata atau Alarm Dini?

Beberapa pakar memandang peringatan ini sebagai bagian dari sistem deteksi dini yang penting dalam pencegahan pandemi. Sejarah telah menunjukkan bahwa virus dari hewan liar ke manusia (zoonosis) sering kali dimulai dengan peristiwa kecil yang tak terlihat, sebelum akhirnya meledak menjadi wabah besar.

HKU5-CoV-2 saat ini masih dalam fase pra-epidemi, tetapi potensi lonjakannya tidak bisa diabaikan. Jika mutasi terjadi di lingkungan dengan interaksi manusia dan hewan liar yang tinggi, kita mungkin menghadapi ancaman pandemi baru sebelum kita menyadarinya.

Haruskah Kita Khawatir?

Kekhawatiran bukan berarti kepanikan. Dunia kini lebih siap daripada tahun 2019, dengan infrastruktur genomik, sistem pelacakan varian, dan platform vaksin mRNA yang dapat disesuaikan. Namun, kesiapsiagaan tetap kunci utama.

Penelitian lebih lanjut, pengawasan ketat terhadap populasi kelelawar, dan pembatasan interaksi antara hewan liar dan manusia menjadi langkah penting dalam mencegah HKU5-CoV-2 melompati batas antar spesies.

Meski masih bersifat spekulatif, skenario bahwa HKU5-CoV-2 hanya membutuhkan satu mutasi kecil untuk menjadi patogen manusia menunjukkan betapa rapuhnya batas antara virus hewan dan manusia. Dalam dunia yang saling terhubung, kewaspadaan ilmiah adalah pertahanan pertama terhadap pandemi berikutnya.

Sumber:

Times of India. 2025. Scientists Identify a Group of Viruses Just One Mutation Away - Link

Kompas. 2025. China Temukan Virus HKU5-CoV-2 dari Kelelawar - Link

Loading...
Please wait ...
whatsapp