Cerebral Palsy Adalah Penyakit Apa?

#CerebralPalsy #PenyakitCerebralPalsy #CerebralPalsyAwareness #PenyakitSerebral #InfoCerebralPalsy #KesehatanAnak #CerebralPalsyIndonesia #EdukasiKesehatan #PeduliCerebralPalsy #CerebralPalsySupport

Kerap kita mendengar anak berkebutuhan khusus seperti cerebral palsy. Anak yang terlahir spesial ini perlu dukungan dan perawatan khusus. Biasanya mereka sangat kesulitan mengatur pergerakan otot dan saraf. Kondisi ini bahkan paling sering menyebabkan anak menderita cacat motorik jika tidak mendapat penanganan yang tepat. Maka dari itu, Anda wajib mengetahui celebral palsy itu adalah penyakit apa, penyebabnya serta bagaimana penanganannya yang tepat.

 

Cerebral Palsy Adalah Penyakit Apa

 

Apa Itu Cerebral Palsy?

Cerebral palsy atau lumpuh otak adalah gangguan yang mempengaruhi gerakan dan koordinasi otot. Dalam banyak kasus, gangguan ini juga memengaruhi pendengaran, penglihatan, serta sensasi. Secara umum, cerebral palsy menyebabkan gangguan motorik yang berhubungan dengan refleks yang berlebihan, serta kelenturan anggota badan dan badan keseluruhan. Penderita penyakit ini juga biasanya memiliki postur yang tidak umum, atau berjalan tidak stabil.

Mengapa terjadi? Ini dikarenakan adanya kerusakan otak yang belum berkembang dimana paling sering terjadi adalah saat hamil atau ketika si anak belum lahir. Namun, banyak kasus cerebral palsy terjadi saat proses persalinan, atau tahun pertama pasca kelahiran.

 

Penyebab Cerebral Palsy

Secara singkat diterangkan sebelumnya bahwa Cerebral palsy terjadi akibat tidak normalnya perkembangan otak atau kerusakan pada otak yang berkembang. Dalam banyak kasus, penyebab pastinya tidak banyak diketahui. Faktor-faktor penyebabnya bisa diantara ini:

  • Kelainan genetik akibat mutasi gen atau perbedaan pada perkembangan otak.
  • Ibu terinfeksi ketika saat hamil sehingga mempengaruhi janin yang sedang berkembang.
  • Stroke janin yang menyebabkan gangguan suplai darah ke otak yang sedang berkembang.
  • Adanya pendarahan ke otak ketika bayi masih di dalam rahim atau saat saat baru lahir.
  • Infeksi bayi sehingga terjadi peradangan dalam atau sekitar otak.
  • Bayi mengalami cedera kepala traumatis, seperti akibat kecelakaan kendaraan bermotor, jatuh atau bisa juga dampak dari kekerasan fisik.
  • Suplai oksigen yang kurang ke otak terkait dengan persalinan atau kelahiran.

 

Faktor Risiko Cerebral Palsy

Berikut ini adalah sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko cerebral palsy:

  1. Lahir prematur atau sudah keluar saat menginjak usia kehamilan 37 minggu.
  2. Berat badaan ketika lahir sangat rendah, atau kurang dari 2,5 kilogram saja.
  3. Posisi sungsang lahir (pantat atau kaki bayi keluar lebih dulu).
  4. Golongan Rh darah milik orang tua hamil tidak match dengan milik bayi.
  5. Ibu memiliki kebiasaan negatif selama kehamilan. Misal, merokok, minum miras, atau narkoba.
  6. Bayi kembar dua atau lebih (triplet), sering juga terjadi ketika salah satu bayi selamat sementara yang lainnya meninggal saat lahir.

 

Gejala Cerebral Palsy

Tanda dan gejala penyakit ini dapat sangat bervariasi pada setiap individu. Namun biasanya memengaruhi seluruh tubuh, atau terbatas terutama pada satu atau dua anggota badan, atau hanya satu sisi tubuh saja. Yang terjadi pada umumnya adalah pada gerakan dan koordinasi ketika bicara, makan, perkembangan dan lain-lain.

  • Otot kaku serta refleks terlalu berlebihan (kelenturan).
  • Otot terlalu kaku atau terlalu terkulai.
  • Ataksia: kurangnya keseimbangan dan koordinasi otot.
  • Tremor atau gerakan yang tidak disadari yang tersentak-sentak.
  • Lambat, gerakan menggeliat.
  • Menyukai satu sisi tubuh
  • Hanya meraih dengan satu tangan
  • Menyeret kaki sambil merangkak.
  • Kesulitan berjalan: gaya berjalan berjongkok, gaya berjalan lebar, atau gaya berjalan asimetris.
  • Kesulitan ketika melakukan motorik halus.
  • Bicara: perrkembangan bicara lamban, kesulitan ketika berbicara.
  • Kesulitan dengan mengisap, mengunyah, atau makan.
  • Air liur berlebihan, gangguan menelan.
  • Keterlambatan duduk atau merangkak.
  • Kesulitan belajar atau cacat intelektual.
  • Pertumbuhan tertunda.
  • Kejang (epilepsi).
  • Ada masalah dengan penglihatan dan gerakan mata.
  • Sentuhan abnormal atau sensasi nyeri.
  • Masalah kandung kemih dan usus, mereka biasanya lebih rentan terkena batu kandung kemih.
  • Mengalami gangguan emosional dan masalah perilaku.
  • Gangguan otak yang menyebabkan kondisi ini tidak berubah seiring waktu, sehingga gejalanya biasanya tidak memburuk seiring bertambahnya usia.

 

 

Diagnosis Cerebral Palsy

Dokter akan mendiagnosis cerebral palsy berdasarkan data riwayat medis secara lengkap, lalu melakukan pemeriksaan fisik yang mencakup pemeriksaan neurologis terperinci untuk kemudian mengevaluasi gejalanya. Hal-hal lain juga dilakukan untuk mendukung diagnosis, seperti:

  1. Elektroensefalogram (EEG). Bertujuan untuk mengevaluasi aktivitas listrik pada otak.
  2. MRI. Tujuannya adalah agar ketidakteraturan atau cedera otak bisa diketahui.
  3. CT scan. Ia menciptakan gambar dengan jelas. Juga untuk mengungkapkan ada/tidaknya kerusakan otak.
  4. Ultrasonografi (USG). USG kranial adalah metode menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi agar mendapatkan gambar dasar otak bayi.
  5. Tes darah. Tujuannya adalah untuk menyingkirkan kemungkinan kondisi-kondisi lainnya, seperti gangguan pendarahan.
  6. Jika dokter sudah memastikan diagnosis cerebral palsy, mereka mungkin merujuk pengidapnya ke spesialis yang dapat menguji masalah neurologis.

Nantinya, di spesialis neurologis anak akan diperiksa apakah ada gangguan penglihatan, pendengaran, bicara, intelektualitasnya, serta gerakannya.

 

Pengobatan Cerebral Palsy

Harus diingat, penderita cerebral palsy memerlukan perawatan seumur hidup. Mereka mau tidak mau harus mendapatkan dari para spesialis seperti fisioterapis, spesialis saraf pediatrik, psikologi dan lain-lain.

Tidak ada obat-obatan yang mampu menyembuhkannya. Obat lebih kepada terapi yang dapat membantu meningkatkan fungsi harian mereka seperti: obat yang mengatasi kejang, nyeri, membantu mengurangi ketegangan otot, osteoporosis, pereda rasa sakit, masalah ketika tidur, kesehatan mulut, makan dan nutrisi, inkontinensia kandung kemih, penglihatan, pendengaran dan obat-obatan lainnya yang bertujuan mengelola gejala lainnya, seperti Relaksan otot mulut atau untuk mengurangi air liur.

Suntikan akan diberikan dengan tujuan mengobati pengencangan otot tertentu, dan akan diulang setiap tiga bulan sekali.

Selain diberikan obat, dokter juga akan meresepkan beberapa terapi, yakni:

Terapi Fisik

Terapi fisik bertujuan membantu membangun kekuatan, kelenturan, dan keseimbangan. Orang tua juga perlu mendapatkan ilmu mengenai bagaimana cara merawat anak, seperti memandikan maupun memberikannya makan.

Pada usia 1 hingga 2 tahun anak akan diterapi pada masalah-masalah pengontrolan: kepala, badan, berguling, dan bagaimana menggenggam.

Lalu akan direkomendasikan pemakaian kawat gigi, atau perangkat pendukung lainnya demi membantu berjalan, dan peregangan otot yang kaku.

Terapi Bicara

Terapis bicara akan berusaha membantu kemampuannya untuk berbicara dengan jelas, sambil diajari berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat, termasuk bila perlu mengajari mereka menggunakan perangkat komunikasi, seperti komputer dan penyintesis suara.

Terapi Rekreasi

Mungkin akan mendapatkan terapi berupa olahraga (menunggang kuda atau ski). Selain kebugaran, terapi seperti ini bisa membantu meningkatkan keterampilan motorik, bicara, dan perkembangan kebahagiaan anak.

Operasi

Operasi bedah mungkin akan diterapkan demi mengurangi ketegangan otot atau memperbaiki adanya kelainan tulang karena spastisitas.

Bedah Ortopedi

Anak-anak dengan kelainan bentuk yang parah akan disarankan dilakukan pembedahan pada tulang atau persendian, tulang belakang, pinggul, atau kaki agar posisi benar.

Memotong Serabut Saraf

Ahli bedah mungkin akan mengambil tindakan pemotongan saraf tertentu untuk menghindari kejang di bagian tubuh tertentu.

 

Pencegahan Cerebral Palsy

Umumnya kasus cerebral palsy tidak dapat dicegah, namun resikonya bisa diminimalisir. Biasanya adalah seperti berikut:

Vaksinasi

Vaksinasi khususnya untuk menghindari rubella dapat mencegah infeksi yang menyebabkan kerusakan otak janin.

Pemeriksaan kehamilan secara berkala

Mengunjungi dokter secara teratur sangat dianjurkan untuk mencegah kemungkinan kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan terjadinya infeksi.

Menghindari asupan tertentu

Ibu menjauhi alkohol, tembakau, dan bahkan obat-obatan terlarang.

Mengkonsumsi Asam Folat

Ibu hamil disarankan untuk memenuhi kebutuhan asam folat ideal harian. Sangat dianjurkan untuk mengonsumsinya setidaknya satu bulan sebelum hamil dan dilanjutkan secara rutin selama masa kehamilan. Sumber asam folat ada di dalam bayam, lobak cina, kacang kering, kacang polong, sereal, biji bunga matahari, kentang, tomat atau jeruk. Jika dirasa kuran, Anda bisa mengkonsumsi Suplemen Mother Nutrimax yang kaya akan asam folat.

Baca juga: 15 Tips Sukses Menjalankan Program Hamil Mandiri

Keamanan dan Keselamatan Anak Adalah Nomor Satu

Langkah ini adalah harus untuk mencegah cedera kepala pada anak.

 

Komplikasi Cerebral Palsy

Penaganan yang tepat dalah hal yang paling utama dalam merawat anak pengidap cerebral palsy. Hal ini untuk mencegah risiko komplikasi yang tidak diinginkan, seperti masalah pada tulang belakang, osteoartritis, osteopenia, gigi juga inkontinensia.

 

Sumber:

Pengasuhan pada Anak Cerebral Palsy Remaja – kemkes.go.id
Prevention Cerebral Palsy, Parents – cerebralpalsy.org
Melatih Kemampuan Keluarga tentang Cara Rawat Anak dengan Cerebral Palsy – ui.ac.id
Hak Anak Cerebral Palsy Perlu Diperhatikan – ugm.ac.id
kasus Cerebral Palsy (CP) di Indonesia cukup tinggi yakni 2-5 kasus dari setiap 100 ribu kelahiran –  padang.go.id

Istilah-istilah Terkait (TAG)

Logo Nutrimax

Merek food supplement berkualitas terbaik, dengan lebih dari 70 produk. Semua produk Nutrimax telah teregistrasi di BPOM & Dijamin Halal.

Customer Care

Customer Care kami ada di seluruh Indonesia, siap membantu Anda (Setiap Hari kerja, 09:00 – 18:00). Klik link (area) di bawah sesuai domisili terdekat Anda: Jakarta, Bogor, Aceh, Sumut, Kepri, Jambi dll

Clarissa