Program kehamilan adalah langkah besar dalam kehidupan seorang pasangan, tapi belum kunjung hamil juga padahal telah rutin berhubungan seksual selama 1 tahun tanpa kontrasepsi. Jadi, kapan sebaiknya pasangan menentukan waktu yang tepat untuk melakukan program hamil ke dokter ?
Kondisi Disarankan Menjalani Program Hamil ke Dokter
Program hamil merupakan serangkaian prosedur medis yang dilakukan dokter spesialis kandungan untuk merencanakan kehamilan, utamanya yang memiliki gangguan dalam kesuburan (infertilitas).
Jika pasangan mengalami hal-hal seperti di bawah ini, maka disarankan untuk melakukan konsultasi program hamil ke dokter spesialis terkait
- Wanita berusia > 30 tahun. Kualitas telur dapat menurun seiring dengan pertambahan usia
- Obesitas. Obesitas dapat memengaruhi produksi hormon reproduksi pada laki-laki maupun wanita
- Pengidap diabetes tipe 2
- Ada riwayat penyakit infeksi menular seksual, seperti HIV/AIDS, sifilis, dan lain-lain,
- baca artikel terkait: 15 Penyakit Kelamin yang Menyebabkan Kemandulan: Pencegahan & Pengobatan
- Ada kelainan genetik, seperti sindrom antifosfolipid atau fenilketonuria
- Memiliki masalah ejakulasi
- Memiliki kelainan genetik yang mempengaruhi produksi dan kualitas sperma pada pria
- Mengalami gangguan hormonal
- Menderita penyakit PCOS
- Ada kelainan pada rahim
- Mengalami gangguan rongga panggul
- Terdapat peradangan pada tuba falopi
- Endometriosis
- Menjalani pengobatan kanker
- Fibroid
- Penyakit autoimun
Mengapa Segera Melakukan Pemeriksaan ke Dokter ?
Segera memeriksakan diri Anda dan pasangan setelah usia satu tahun atau lebih usia pernikahan. Hal ini karena:
Kesuburan wanita menurun sejalan bertambahnya usia
Semakin bertambah usia wanita maka semakin kesuburannya dan kuantitas telurnya menurun secara signifikan. Penting untuk dicatat, usia kesuburan akan menurun ketika wanita memasuki usia 35 tahun. Kondisi ini secara teori membutuhkan waktu lebih lama untuk mendapatkan kehamilan.
Mengetahui kondisi kesuburan
Alasan utama Anda harus mengikuti pemeriksaan adalah demi untuk mendeteksi ada tidaknya gangguan pada kesuburan. Kondisi organ reproduksi harus dalam keadaan yang sehat dan siap untuk melakukan pembuahan. ‘
Yang perlu Anda sadari, masalah kesuburan tidak hanya dimonopoli oleh wanita saja melainkan juga pada pria. Makanya pemeriksaan kesuburan sebaiknya dilakukan bersama-sama.
Gambaran perubahan suhu tubuh, hormon, kondisi folikel & rahim selama siklus haid – sumber: wikipedia
Risiko menopause dini
Menopouse dini juga menjadi salah satu alasan kenapa harus melakukan pemeriksaan setelah satu tahun menikah. Secara teori, menopause dialami wanita ketika menginjak usia 45 tahun dan selesai pada awal 50 an. Pada kasus menopause dini yang bisa terjadi di usia <40 tahun.
Memiliki kondisi medis tertentu
Jika Anda memiliki kondisi medis tertentu maka pemeriksaan kesuburan harus segera dilakukan (lihat poin sebelumnya). Ini agar masalah cepat ditangani sehingga dapat membantu Anda untuk menjalani program hamil dan kehamilan yang didambakan lebih mudah didapat.
Prosedur Konsultasi Program Hamil
Pada klinik fertilitas, dokter spesialis kandungan menganjurkan pasutri melakukan konsultasi serta tindakan-tindakan medis tertentu selama menjalani program hamil, seperti:
Wawancara Medis
Dokter Anda akan menanyakan riwayat siklus menstruasi wanita, apa jenis alat kontrasepsi yang pernah digunakan, obat-obatan yang dikonsumsi saat ini termasuk vitamin, herbal, dan mineral, vaksinasi, gaya hidup pasangan, riwayat kesehatan, hubungan seksual, serta tindakan apa yang pernah dilalui.
Pemeriksaan Fisik
Dokter memeriksa panggul dan payudara wanita, tanda-tanda vital, tinggi, juga berat badan pasangan.
Pemeriksaan Lanjutan
Pemeriksaan lanjutan dilakukan dalam rangka mengetahui gangguan kesuburan pasangan, pada pria seperti sperma, USG skrotum, vasografi, dan biopsi testis. Sedangkan wanita adalah USG kandungan dan histerosalpingografi.
Ada juga pemeriksaan penunjang lainnya seperti TORCH untuk mendiagnosis penyakit-penyakit seperti toksoplasmosis, rubella, hepatitis B, dan herpes, pengecekan darah lengkap (golongan darah dll), serta yang terakhir pap smear.
Beragam Pilihan Program Hamil
Setelah konsultasi dan pemeriksaan kesuburan dilakukan, program hamil biasanya dilanjutkan dengan teknologi reproduksi berbantu (TRB) untuk meningkatkan peluang kehamilan. Pilihan terapi akan disajikan ke pasien untuk kemudian dipilih sesuai dengan kondisi tubuh.
Induksi Ovulasi
Induksi ovulasi merupakan proses klinis untuk menstimuli perubahan atau ovulasi (pelepasan sel telur dari indung telur) dalam reproduksi wanita. Biasanya, induksi ini dianjurkan untuk wanita yang sering alami transisi haid tidak teratur (masalah ovulasi).
Terapi dilaksanakan konsumsi beberapa obat untuk menggairahkan pelepasan sel telur pada wanita yang alami masalah ovulasi, atau tingkatkan kuantitas telur yang masak pada tiap transisi haid supaya terjadinya kemungkinan konsepsi (pembuahan) & bertambah.
In Vitro Fertilization
Program bayi tabung ataupun In Vitro Fertilization (IVF) adalah perlakuan klinis dengan lakukan proses pembuahan telur oleh sel sperma di laboratorium.
Lewat proses ini, dokter akan kumpulkan telur yang masak dari pasien wanita maupun ambil sel sperma dari pasien pria, selanjutnya proses pembuahan dilaksanakan di laboratorium. Jika pembuahan sukses, dokter bisa kembalikan embrio itu ke kandungan pasien wanita.
Teknk IVF, injeksi sperma – Sumber: wikipedia
Intracytoplasmic Sperm Injection (ICSI)
Intracytoplasmic sperm injection ataupun ICSI adalah salah satunya tipe program hamil yang sudah dilakukan menyuntikkan sperma ke sel telur di laboratorium. ICSI dilaksanakan saat jumlah sel sperma pria terlampau sedikit ataupun gerakan sperma tidak bagus. ICSI bisa dilaksanakan untuk tingkatkan kesempatan kesuksesan program bayi tabung (IVF).
Inseminasi Buatan
Inseminasi bikinan adalah proses klinis yang memakai selang khusus (kateter) untuk masukkan sperma langsung ke kandungan saat terjadi ovulasi. Tipe program hamil ini ditujukan untuk pria dalam jumlah sperma sedikit ataupun gerakan sperma buruk.
Program ini mempunyai tujuan untuk tingkatkan jumlah sperma yang capai tuba falopi hingga bisa membesarkan kesempatan berlangsungnya pembuahan. Baca juga: 15 Persiapan Untuk Program Inseminasi yang Berhasil
Pembedahan Tuba Falopi
Jika kesusahan untuk hamil disebabkan karena tuba falopi yang mampet, karena itu dokter bisa menyarankan pasien untuk jalani proses pembandinghan untuk bersihkan tuba falopi hingga sel telur dapat turun ke kandungan. Biasanya, keadaan ini terjadi pada wanita yang alami endometriosis ataupun sebelumnya pernah menanggung derita infeksi panggul sebelumnya.
Jika sedang berencana program kehamilan, Anda bisa berkunjung klinik fertilitas yang ada di Siloam Hospitals Sriwijaya Palembang ataupun Siloam Hospitals Lippo Village. Lewat klinik fertilitas Siloam Hospitals, Anda bisa mendapat service mendalam berkaitan rencana program kehamilan yang sudah dilakukan oleh team dokter multidisiplin maupun eksper.
Disamping itu, Anda & dapat berkunjung NEST yang ada di Siloam Hospitals TB Simatupang maupun Siloam Hospitals Sriwijaya untuk mendapat service komplet untuk saat kehamilan, persalinan, sampai saat persalinan. Service ini & sediakan program prenatal peduli, seperti gizi ibu hamil, senam hamil, sampai pembelajaran laktasi yang diberi oleh perawat atau bidan professional.
Kesimpulan Program Hamil ke Dokter
Konsultasi awal dengan dokter spesialis terkait akan dapat meningkatkan peluang keberhasilan program kehamilan dan mengatasi potensi masalah kesehatan. Jangan tunda melakukan pemeriksaan jika Anda telah menikah lebih dari satu tahun agar penyebabnya segera mendapat solusi dan mendapatkan penanganan yang tepat.
Sumber
Kemandulan (Infertil): Stigma Negatif Pada Wanita Indonesia – kemkes.go.id
8 Penyebab Infertilitas Wanita dan Faktor Risikonya – alodokter.com
Ketahui Penyebab Infertilitas – sardjito.co.id
Apa itu Infertilitas? Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya – siloamhospitals.com
# pasangan yang cepat hamil #
# beberapa hal yang bisa konsultasi dengan hal yang kebijakan privasi #