Indonesia di Posisi Kedua Kasus TB Terbanyak: Tantangan Besar dan Peran Nutrisi dalam Pemulihan
Hingga kini, tuberkulosis (TBC) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius di Indonesia. Menurut laporan WHO, Indonesia menyumbang sekitar 10% dari total kasus global, terbanyak setelah India. Setiap tahunnya, Indonesia mencatat estimasi 1,09 juta kasus TBC dengan sekitar 125 ribu kematian.
Penyebab dan Faktor Risiko
Beberapa faktor mendorong tingginya beban TBC di Indonesia:
Sistem deteksi dan pelaporan
Kemenkes menyatakan bahwa salah satu alasan peningkatan penemuan kasus adalah perbaikan sistem deteksi dan pelaporan. Sebelum pandemi COVID-19, banyak kasus TBC yang tidak terdeteksi atau tidak dilaporkan, hanya 40–45 % kasus estimasi yang dilaporkan.Kondisi sosial dan lingkungan
Di Jakarta, faktor seperti permukiman padat, ventilasi buruk, kondisi lembap, serta akses pelayanan kesehatan yang tidak merata turut memperparah risiko penyebaran TBC.Keterlibatan lintas sektor rendah
Karena TBC bukan hanya isu kesehatan, intervensi diperlukan dari berbagai sektor. Kemenkes menegaskan bahwa eliminasi TBC tidak bisa dikerjakan hanya oleh sektor kesehatan, tetapi membutuhkan dukungan pemerintah daerah, komunitas, swasta, hingga lembaga lain.
Tantangan Penanganan Kasus Tuberkulosis di Indonesia
Meskipun telah terjadi kemajuan dalam deteksi dan pengobatan, tantangan besar masih mengemuka:
Kesenjangan dalam penemuan kasus: Target 70 ribu kasus di Jakarta belum tercapai, menunjukkan perlunya penguatan upaya skrining aktif, pelacakan kontak, dan pelibatan komunitas yang lebih masif.
Kepatuhan pengobatan: Menjamin bahwa pasien menyelesaikan terapi TBC adalah kunci. Butuh pendekatan suportif, misalnya pendampingan sosial, kampanye kesadaran, dan pengurangan stigma.
Sumber daya dan pembiayaan: Penanganan TBC memerlukan investasi yang berkelanjutan, baik untuk diagnosis, pengobatan, dan program pencegahan. Komitmen politik dan alokasi anggaran dari pusat hingga daerah harus terus ditingkatkan.
Kolaborasi multi sektoral: Karena akar penyebab TBC juga bersifat sosial-ekonomi, kolaborasi antara sektor kesehatan, perumahan, pendidikan, lingkungan, dan lembaga lainnya sangat diperlukan.
Monitoring dan evaluasi: Penting untuk terus memperkuat sistem pelaporan, pemantauan program, dan akuntabilitas agar strategi eliminasi diimplementasikan dengan efektif.
Upaya Pencegahan Penyakit Tuberkulosis
Indonesia berada dalam posisi krusial dalam upaya melawan tuberkulosis. Risiko penularan dan kematian tetap tinggi apabila tidak ada peningkatan signifikan dalam penemuan kasus serta keberhasilan pengobatan. Dikutip dari Kementerian Kesehatan, infeksi tuberkulosis dapat dicegah dengan beberapa cara berikut:
Selalu cuci tangan dengan benar menggunakan air bersih dan sabun atau cairan berbasis alkohol untuk membunuh kuman yang tidak terlihat.
Tutup hidung dan mulut dengan tisu, saputangan, atau kain saat batuk/bersin. Hindari menggunakan lengan atau baju. Gunakan masker jika sedang batuk.
Jangan membuang dahak sembarangan untuk meminimalisir penyebaran kuman.
Pastikan rumah dan tempat kerja memiliki ventilasi yang baik agar aliran udara tetap lancar. Selalu jaga kebersihan lingkungan sekitar.
Terapkan pola hidup sehat dengan rutin berolahraga, cukupi kebutuhan cairan, dan konsumsi makanan bergizi serta bervariasi.
Dukung Imunitas Tubuh untuk Menekan Kasus TBC
Tubuh memerlukan asupan optimal agar mampu membentuk sistem imun yang kuat dalam melawan bakteri penyebab penyakit TBC. Oleh karena itu, dukung daya tahan tubuh dengan beberapa nutrisi berikut:
Nutrimax Bee-Healthy merupakan kombinasi antara pollen dan propolis yang kaya akan karbohidrat, lemak, asam amino, vitamin B kompleks, serta berfungsi sebagai antibiotika alamiah yang mampu meningkatkan pertahanan tubuh dalam melawan penyakit dan infeksi, menjaga kesehatan sistem saraf dan pernapasan. Beli di sini
Nutrimax Royal Jelly (Standardized Extract) mengandung min. 6% 10 HDA dan 35% protein, merupakan produk lebah yang mempunyai kualitas gizi yang tinggi. Memiliki manfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit dan infeksi seperti pencegahan bakteri TBC.
Nutrimax C+ Plus merupakan kombinasi sinergis Calcium Ascorbate (Vitamin C bebas asam), Bioflavonoid, Kalsium, OptiZinc plus M-Gard untuk mengoptimalkan sistem pertahanan tubuh terhadap penyakit dan infeksi. Beli di sini
Nutrimax Vitamin D3 400 IU/1000 IU menggunakan Vitamin D3 Water Dispersible yang dapat meningkatkan kelarutan Vitamin D di saluran pencernaan, bermanfaat bagi mereka dengan pembatasan asupan lemak. Vitamin D berperan sebagai imunomodulator (memperbaiki sistem imun) dan anti inflamasi serta bermanfaat untuk menjaga kesehatan saluran pernapasan. Beli di sini
Sumber:
IDN Times. 2025. WHO: 8 Negara Sumbang Dua per Tiga Kasus TBC Dunia, Termasuk Indonesia - Link
Kemenkes. 2025. Gerakan Indonesia Akhiri TBC - Link
Kemenkes. 2025. Menkes dan Mendagri Tegaskan Komitmen Percepatan Eliminasi Tuberkulosis (TBC) dengan Dukungan Pemerintah Daerah - Link
Kemenkes. 2011. Pencegahan Penularan TB - Link
RRI. 2025. Indonesia Peringkat Kedua Kasus TBC Terbanyak Dunia - Link