Konsumsi Ayam dan Risiko Kanker: Tinjauan Berdasarkan Studi Terbaru
Konsumsi ayam sebagai sumber protein hewani telah lama dianggap sebagai pilihan yang lebih sehat dibandingkan dengan daging merah. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi ayam dalam jumlah tinggi dapat meningkatkan risiko kematian dan juga kanker saluran pencernaan.
Studi Terkini: Konsumsi Ayam dan Risiko Kanker Saluran Pencernaan
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal nutrients pada April 2025 mengungkapkan bahwa konsumsi produk unggas seperti, ayam, bebek, burung, lebih dari 300 gram per minggu (setara dengan sekitar empat potong ayam) dapat meningkatkan risiko hingga 27%. Penelitian yang melibatkan lebih dari 4.000 peserta ini juga menunjukkan bahwa pria memiliki risiko lebih tinggi, dengan angka kematian akibat kanker saluran pencernaan lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi kurang dari 100 gram ayam per minggu.
Potensi Penyebab: Metode Memasak dan Paparan Karsinogen
Meskipun ayam kaya akan protein dan nutrisi penting lainnya, metode memasak dapat mempengaruhi potensi risiko kesehatan. Memasak ayam pada suhu tinggi, seperti memanggang atau menggoreng, dapat menghasilkan senyawa mutagenik yang berpotensi merusak DNA dan meningkatkan risiko kanker. Selain itu, penggunaan pestisida dan hormon dalam produksi ayam industri juga dapat berkontribusi pada peningkatan risiko kanker.
Perspektif Lain: Konsumsi Ayam dan Kanker Saluran Pencernaan
Tidak semua penelitian menunjukkan hubungan negatif antara konsumsi ayam dan risiko kanker saluran pencernaan. Sebuah meta-analisis pada 2016 menemukan bahwa konsumsi ayam tidak berhubungan dengan peningkatan risiko kanker esofagus. Studi ini menyarankan bahwa konsumsi ikan dapat memiliki peran potensial dalam pencegahan kanker esofagus, sementara konsumsi ayam tidak menunjukkan efek signifikan.
Panduan Praktis: Menjaga Keseimbangan dalam Konsumsi Ayam
Berdasarkan bukti yang ada, berikut beberapa rekomendasi untuk mengelola konsumsi ayam demi kesehatan saluran pencernaan:
Konsumsi dengan Jumlah yang Tepat
Pertimbangkan untuk mengurangi konsumsi ayam lebih dari 300 gram per minggu, terutama bagi pria yang memiliki risiko lebih tinggi.
Variasikan Sumber Protein
Konsumsi juga sumber protein lain seperti ikan, kacang-kacangan, dan produk kedelai untuk mendapatkan manfaat gizi yang beragam.
Pilih Metode Memasak yang Sehat
Gunakan metode memasak seperti merebus, mengukus, atau memanggang dengan suhu rendah untuk mengurangi pembentukan senyawa berbahaya.
Perhatikan Asupan Gizi Lain
Konsumsi makanan yang seimbang, meliputi protein, lemak, karbohidrat dan juga serat (buah dan sayuran) untuk mendukung kesehatan saluran pencernaan dan mengurangi risiko kanker.
Meskipun ayam merupakan sumber protein yang populer, konsumsi dalam jumlah tinggi dapat meningkatkan risiko kematian akibat kanker saluran pencernaan. Penting untuk mengelola konsumsi ayam dengan bijak, memperhatikan metode memasak, dan menjaga pola makan yang seimbang untuk mendukung kesehatan optimal.
Sumber:
Medical News Today. Could eating chicken heighten cancer risk? Experts weigh in on latest claims - Link
Jiang, G., Li, B., Liao, X., & Zhong, C. (2016). Poultry and fish intake and risk of esophageal cancer: A meta‐analysis of observational studies. Asia‐Pacific Journal of Clinical Oncology, 12(1), e82-e91. - Link