Sore yang Mengajarkan Kita Tentang Kehilangan, Cinta, dan Proses Menerima
Film Sore bukan sekadar film romansa dalam sebuah hubungan. Ia adalah refleksi dari kenyataan yang kerap kita abaikan: bahwa dalam hidup ini ada tiga hal yang tak bisa kita ubah, masa lalu, sakit hati, dan kematian.
Semua manusia tanpa terkecuali akan dihadapkan pada kehilangan, luka emosional, atau kematian orang terdekat. Lalu, bagaimana kita meresponsnya? Kita sering kali terjebak dalam keinginan untuk “mengubah” atau “melawan” hal-hal yang sebenarnya di luar kendali. Padahal, sebagai makhluk hidup yang berakal, kita justru diberi energi untuk menerima dan bertumbuh dari situasi-situasi tersebut.
Mengenal Proses Grieving (Berduka)
Ketika seseorang menghadapi kehilangan, baik karena kematian, perpisahan, atau kehilangan bentuk lainnya, mereka memasuki sebuah proses psikologis yang disebut grieving atau berduka. Ini adalah proses alami, dan penting untuk dilalui agar kita bisa pulih secara emosional.
Menurut Cleveland Clinic (2025), tahapan-tahapan dalam grieving terdiri dari:
Denial (Penolakan)
“Ini tidak mungkin terjadi padaku.” Penolakan membantu menghalau rasa sakit secara perlahan.Anger (Marah)
Rasa marah muncul terhadap diri sendiri, orang lain, atau bahkan kepada Tuhan.Bargaining (Tawar-menawar)
Muncul berbagai pertanyaan "Bagaimana jika" sebagai bentuk negosiasi emosional.Depression (Depresi)
Kesedihan yang dalam mulai hadir saat kenyataan diterima sepenuhnya.Acceptance (Penerimaan)
Ini bukan soal melupakan, tapi menerima dan mulai menjalani hidup kembali dengan cara yang baru.
Perubahan Tidak Datang dari Rasa Takut, Tapi dari Cinta
Dalam menghadapi rasa duka atau kehilangan, banyak orang mencoba mengubah hidup karena takut, takut sakit, takut sendiri, takut mati muda. Tapi perubahan yang bertahan tidak pernah muncul dari rasa takut. Perubahan yang sejati muncul dari rasa cinta.
Kita menjaga tubuh bukan karena takut rusak, tapi karena kita mencintai tubuh yang bisa bergerak, berpikir, dan merasakan. Kita menjaga mental bukan karena takut depresi, tapi karena kita peduli pada kedamaian diri.
Perubahan Tidak Bisa Dipaksa dari Luar, Harus Datang dari Dalam Diri
Ini poin yang sering luput disadari: Tidak ada satu pun perubahan yang benar-benar berhasil jika tidak dimulai dari keinginan pribadi. Bukan dari paksaan lingkungan, bukan dari tekanan sosial, bukan dari ancaman bahaya.
Orang bisa mengingatkan, menasihati, bahkan memotivasi. Namun, selama diri sendiri belum siap dan belum mau, semua upaya itu akan mentah. Kesadaran untuk berubah adalah keputusan personal. Ketika perubahan muncul dari dalam, dari keikhlasan, pemahaman, dan keinginan yang jujur, di situlah ia bisa bertahan.
Seperti yang dikatakan salah satu tokoh dalam film Sore, “Ada 3 hal yang tidak bisa diubah: Masa lalu, sakit hati, dan kematian”. Namun, cara menerima dan menyikapinya adalah tanggung jawab kita sepenuhnya.
Film Sore memberi pesan yang dalam bahwa perubahan bukan soal lari dari rasa takut, melainkan soal pulang ke diri sendiri, dengan penuh cinta, dengan keikhlasan, dan dengan kesadaran bahwa perubahan sejati hanya bisa datang dari dalam diri.
Sumber:
Cleveland Clinic. 2025. What Are the Stages of Grief? - Link